Ada baiknya Anda mengetahui apa saja faktor penyebab keguguran kandungan yang biasanya sering terjadi pada trisemester pertama kehamilan pada janin. Resiko keguguran pada setiap wanita hamil mencapai sekitar 21%, dan akan semakin mengecil saat usia janin telah memasuki trisemester dua dan tiga.
Sayangnya, tidak ada seorangpun yang mampu mencegah datangnya keguguran, hal tersebut terjadi karena tubuh secara alami menolak kehamilan yang tengah Anda jalani.
Yang bisa dilakukan adalah berusaha memperkecil resiko keguguran dengan mengenali jenis-jenis serta faktor dan tanda-tanda penyebab terjadinya keguguran. Sehingga Anda dapat menghindarinya sedini mungkin.
Hingga saat ini penyebab terjadinya keguguran dalam sebagian besar kasus kehamilan belum dapat dipastikan. Namun yang terbanyak adalah faktor dari janin itu sendiri yang secara umum karena adanya kelainan kromoson janin (biasanya akibat mutasi gen pada janin). Walaupun demikian namun dari beberapa faktor yang akan coba kami rinci dibawah ini juga di duga bisa menjadi penyebab terjadinya keguguran,Maka dari itu ada baiknya Anda mulai berhati-hati bahkan mewaspadainya sebelum memutuskan untuk hamil. Diantara hal umum yang bisa menyebabkan terjadinya keguguran pada wanita hamil adalah sebagai berikut:
AGEN POKER ONLINE TERPERCAYA
Gaya & Pola Hidup Yang Buruk
Selama proses kehamilan berjalan, seorang wanita harus memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Sebab, asupan gizi akan terbagi dengan janin. Janin yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup tidak dapat berkembang dengan baik, sehingga dapat membuatnya lahir dengan ukuran dan berat di bawah normal atau bahkan mati dalam kandungan.
Begitu pula dengan pola makan yang salah seperti sering mengkosumsi daging mentah atau setengah matang dapat memicu masuknya bakteri-bakteri jahat seperti salmonella kedalam plasenta. Keguguran juga diduga dapat disebabkan karena gaya hidup yang buruk, seperti merokok dan mengkosumsi minuman beralkohol. Wanita perokok dan pecaandu alkohol memiliki resiko keguguran yang jauh lebih besar dari pada wanita hamil pada umumnya.
Rhesus Negatif Yang Dimiliki Oleh Ibu
Rhesus merupakan antigen (protein) yang terkandung pada permukaan eristrosit (sel darah merah). Rhesus terbagi menjadi dua jenis yaitu rhesus positif memiliki kandungan antigen pada eristrositnya, sedangkan rhesus negatif tidak memiliki antigen pada eristrositnya.
Setiap pasangan bisa saja memiliki rhesus yang sama namun ada juga yang berbeda. Apabila Anda memiliki rhesus negatif sedangkan pasangan posotif, maka hal itu dapat memungkinkan janin memiliki rhesus positif. Apabila rhesus Anda negatif sedangkan janin positif, maka tubuh Anda dapat membentuk suatu antibodi yang dapat menghancurkan eristrosit janin. Hal itu tentu meningkatkan resiko keguguran pada janin.
AGEN DOMINO QQ ONLINE TERPERCAYA
Embrio Yang Cacat & Pembuahan Yang Tidak Sempurna
Embrio yang cacat dan penggabungan sel telur serta sperma yang tidak sempurna dapat mengakibatkan embrio tidak berkembang dengan sempurna.
Faktor Orang Tua
Wanita yang hamil saat berusia lebih dari 30 tahun memiliki resiko keguguran besar daripada wanita yang hamil saat usia suburnya (minimal berusia 21 tahun). Resiko tersebut akan meningkat saat wanita mengandung janin pada usia lebih dari 35 tahun. Selain meningkatkan resiko keguguran, janin yang akan dilahirkan juga berpotensi memiliki kelainan kromoson.
Semoga dengan banyak mengetahui serta menambah wawasan seputar masalah kehamilan, maka Anda bisa melalui semuanya dengan baik hingga proses persalinan dengan melahirkan bayi yang sehat.
AGEN BLACKJACK ONLINE TERPERCAYA
Baca Juga :
Myotomotifking.blogspot.com Sharing18keatas.blogspot.com ,
Dewasa18keatas.blogspot.com ,Realhoax.blogspot.com ,
Beritadianews.blogspot.com ,Myuniversalstory.blogspot.com ,
Myeverythinginhere.blogspot.com ,
0 komentar:
Posting Komentar